BAB 2 - SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. ERACOM MEDAN
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL
2.1 Landasan Teori
Landasan teori
merupakan panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu studi. Dalam hal
ini penulis mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan
dibahas. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasar bagi penulis untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat pembuatan Tugas Akhir.
2.1.1 Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Systema” yang berarti kesatuan. Sistem
adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang harus bekerja bersama-sama
untuk menghasilkan suatu kesatuan metode, prosedur teknik yang digabungkan dan
diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk
mencapai tujuan.
a.
Pengertian
Sistem
Yakub
(2012:1) menyatakan
bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling
berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
tujuan tertentu.
Iputu
Agus Eka Pratama (2014:7) menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan
dan saling terhubung
untuk
melakukan suatu tugas bersama-sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Suatu sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
b.
Klasifikasi
Sistem
Suatu sistem
dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi beberapa bagian sebagai
berikut:
1.
Sistem
Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system).
Sistem abstrak (abstract
system) adalah sistem yang berupa pemikiran energi sistem yang tidak tampak
secara fisik. Misalnya sistem kepercayaan. Sedangkan sistem fisik (physical
system) merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer
atau sistem produksi.
2.
Sistem
Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).
Sistem alamiah (natural
system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi dan pergantian musim. Sedangkan sistem
buatan manusia (human made system) adalah sistem yang melibatkan
hubungan manusia dengan mesin yang disebut dengan istilah human manchine
system.
3.
Sistem
Tertentu (Deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
system).
Sistem tertentu (deterministic
system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Misalnya sistem program komputer. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic
system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem keadaan negara setelah
Pemilu.
4.
Sistem
Terbuka (open system) dan Sistem Tertutup (closed system)
Sistem terbuka (open
system) adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya. Sedangkan sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan lainnya.
c.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang terdiri dari beberapa
bagian sebagai berikut:
1.
Komponen
Sistem (Components)
Komponen sistem
merupakan suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
2.
Batasan
Sistem (Boundary)
Batasan Sistem
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya.
3.
Lingkungan
Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar
sistem merupakan batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4.
Penghubung
Sistem (Interface)
Penghubung sistem
merupakan media penghubung antar subsistem .
5.
Masukan
Sistem (Input)
Masukan sistem
merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem.
6.
Keluaran
Sistem (Output)
Keluaran sistem
merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna.
7.
Pengolahan
Sistem (Process)
Pengolahan sistem
merupakan suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran
Sistem (Goal)
Sasaran sistem
merupakan suatu sistem pasti yang mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective)
dan sistem yang sangat menentukan sekali yaitu masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuan.
d. Elemen Sistem
Ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah
sistem :
1.
Tujuan (goal)
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya
satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda.
2.
Batasan (Boundary)
Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari
sistem, dimana batasan ini dapat berupa :
a.
peraturan-peraturan
b.
biaya-biaya
c.
personel
d.
peralatan
e.
dan
lain-lain
3.
Kontrol (Control)
Merupakan
pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem, yang dapat berupa:
a.
kontrol
pemasukan data (input)
b.
kontrol
pengeluaran data (output)
c.
kontrol
pengoperasian
d.
dan
lain-lain
4.
Masukan (Input)
Masukan
sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi
bahan untuk diproses.
5.
Proses (Process)
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna.
6.
Keluaran
(Output)
Merupakan
keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa :
a.
Laporan
b.
Grafik
c.
dan
lain-lain
7.
Umpan
Balik (Feed Back)
Merupakan
elemen sistem yang mempunyai tugas untuk melihat kembali apakah sistem telah
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Umpan balik dapat berupa :
a.
Perbaikan
b.
Pemeliharaan
c.
dan
lain-lain
Gambar 2.1 Elemen – Elemen Sistem
2.1.2 Informasi
Informasi
merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya, serta menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan
dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Tanpa adanya informasi yang baik dan
akurat, maka sistem yang dirancang atau digunakan menjadi tidak sesuai dan
tidak mungkin akan bertahan lama.
a. Pengertian Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan fakta yang dapat menyatakan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data diolah menjadi informasi sehingga data tersebut lebih berguna bagi
pemakai informasi.
Edhy
Sutanta, (2011:12), Informasi
merupakan hasil pengelolaan data sehingga menjadi bentuk yang berguna bagi
penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar pengambilan keputusan yang
dapat dirasakan akibatnya secara langsung dan tidak langsung.
Yakub
(2012:8),
informasi merupakan
data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan.
Iputu Agus Eka Pratama
(2014:9), informasi merupakan
hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah,
sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diolah atau diproses yang memiliki arti yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam mengambil suatu keputusan.
b. Nilai Informasi
Informasi dapat
dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya untuk
mendapatkannya dan informasi yang kita butuhkan tersebut harus tepat waktu,
berguna, dan bebas dari kesalahan. Akan tetapi bila dikaitkan dalam suatu
sistem, maka informasi tersebut mempunyai relevansi yang banyak dengan arti bahwa
informasi tidak untuk dinikmati oleh satu pihak, melainkan banyak pihak yang
membutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi.
Nilai informasi
didasarkan atas beberapa sifat, yaitu:
1.
Mudah
Diperoleh
Sifat ini menunjukkan
mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat
diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi
pemakai informasi sulit mengukurnya.
2.
Luas dan
Lengkap
Sifat ini menunjukkan
lengkapnya isi informasi. Hal ini berarti tidak hanya mengenai volumenya,
tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena
itu sulit mengukurnya.
3.
Ketelitian
Sifat ini berhubungan
dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya
dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni
kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4.
Kecocokan
Sifat ini menunjukkan
betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para
pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang
dihadapi.
5.
Ketetapan
Waktu
Sifat ini berhubungan
dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan
informasi.
6.
Kejelasan
Sifat ini menunjukan
tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
7.
Keluwesan
Sifat ini berhubungan
dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari
satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
8.
Dapat
Dibuktikan
Sifat ini menunjukan
kemampuan beberapa pemakai informasi
untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9.
Tidak Ada
Prasangka
Sifat ini berhubungan
dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan
kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10.
Dapat
Diukur
Sifat ini menunjukan
hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
c. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu
informasi (quality information) tergantung
dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus akurat (accutare), tepat waktu (timelines),
relevan (relevance).
1.
Akurat
Berarti informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas agar
mencerminkan maksudnya.
2.
Tepat
Pada Waktunya
Berarti informasi
yang datang pada penerima tidak boleh terlambat serta harus disajikan dengan
tepat pada saat orang membutuhkan.
3.
Relevan
Berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakainya. Untuk lebih jelasnya informasi merupakan hasil atau output dari
proses informasi data. Hal ini dapat dilihat seperti gambar 2.2 dibawah ini:
Gambar 2.2 Proses Data menjadi Informasi
2.1.3 Sistem Informasi
Sistem
informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi yang penulis maksud disini adalah hal-hal yang menjelaskan
tentang sistem informasi yaitu pengertian sistem informasi dan tujuan sistem
informasi.
a. Pengertian Sistem Informasi
Rudi Tantra
(2012:6), sistem informasi adalah kumpulan
dari berbagai prosedur di dalam perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan.
Yakub (2012:17), sistem informasi merupakan
sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar
subsistem, maka sistem informasi akan mampu meyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
seperangkat elemen-elemen yang sistematis, yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan dan mendukung
fungsi operasional untuk mengambil kesimpulan atau kebijaksanaan dengan tujuan
tertentu.
b.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sistem dengan
istilah sebagai berikut:
1.
Blok
Masukan (Input Block)
Blok masukan adalah
input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan berupa
dokumen-dokumen dasar.
2.
Blok
Model (Model Block)
Blok model adalah
blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok
Keluaran (Output Block)
Blok keluaran adalah
informasi yang berkualitas dan didokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok
Teknologi (Technologi Block)
Blok teknologi adalah
kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
sekaligus mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
5.
Blok
Basis data (Database Block)
Blok basis data
adalah kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yang
tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6.
Blok
Kendali (Control Block)
Blok kendali adalah
pengendalian yang perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
c. Tujuan Sistem Informasi
Adapun tujuan
dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang baik dan lebih berguna
untuk mempermudah dan mengefesiensikan waktu, biaya dalam mengambil suatu
keputusan dan untuk mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan secara
spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani.
2.1.4 Persediaan
Persediaan sangat penting bagi setiap perushaaan yang
menghasilkan suatu barang ataupun jasa. Tanpa adanya persediaan perusahaan akan
dihadapkan dengan resiko, bahwa pada prinsipnya persediaan mempermudah dan
memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara
berturut-turut untuk menyediakan barang serta selanjutnya menyampaikan kepada
pelanggan.
Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan
pengendalian yang memonitori tingkat persediaan dan menentukan yang harus
dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa pesanan yang harus
dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk
menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat atau dengan
kata lain sistem dan modal persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total
melalui permintaan apa, beberapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal.
Pembelian sudah tentu menambah persediaan juga dengan pengeluaran akan
mengurangi persediaan.
a. Pengertian Persediaan
R. Agus Sartono
(2010 : 443), Persediaan merupakan salah satu jenis
aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam satu perusahaan, hal ini mudah
dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran
operasi perusahaan ditinjau dari segi neraca persediaan adalah barang – barang
atau bahan yang masih tersisa pada tanggal neraca atau barang – barang yang
akan segera dijual, digunakan atau diproses dalam periode normal perusahaan.
Agus
Ristono (Manajemen Persediaan, 2009:24), Pembagian jenis persediaan dapat berdasarkan proses
manufaktur yang dijalani dan berdasarkan tujuan pemanfaatanya.
Pembagian berdasarkan proses manufaktur, maka persediaan
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1.
Persediaan
bahan baku.
2.
Persediaan
bahan setengah jadi.
3.
Persediaan
barang jadi.
Pembagian jenis persediaan berdasarkan tujuannya, terdiri
dari:
1.
Persediaan
pengamanan (Safety stock).
2.
Barang
simpan di gudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
3.
Sifat
persaingan.
b.
Manfaat Persediaan
Ada
beberapa
alasan
mengapa suatu perusahaan harus memiliki persediaan, antara lain :
1. Untuk memenuhi
permintaan konsumen yang telah
diramalkan. Karena permintaan tak diketahui dengan pasti, dapat dimiliki persediaan
tambahan yang dinamakan safety or buffer stock untuk memenuhi
lonjakan permintaan yang diramalkan. Faktor musim sangat berpengaruh terhadap gejolak permintaan. Dengan demikian safety stock dapat menghindari shortage.
2.
Untuk mendapatkan potongan
harga jika membeli dalam
jumlah banyak.
3.
Untuk menghindari resiko
akibat kenaikan harga.
4. Persediaan
barang dapat menjaga kelancaran produksi karena dapat menghindari stock out jika terjadi
kelambatan pengiriman, kerusuhan
massa atau bencana alam.
c.
Jenis
Persediaan
Penanganan modal dalam
persediaan mempermudah perusahaan untuk melancarkan
proses
produksi
dan
untuk
mengantisipasi
permintaan yang mudah berubah. Persediaan dapat digolongkan dalam dua bentuk,
yaitu berdasarkan proses yang dialami. Jenis-jenis persediaan yang umum dimiliki pada suatu perusahaan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Working Stock
(Cycle atau Lot Size Stock)
Adalah persediaan
yang diperlukan dan di simpan sebelum diperlukan agar pemesanan dapat
dilakukan
dalam
bentuk
lot
sejumlah
yang
diinginkan.
Ukuran lot ini bertujuan untuk meminimalisasikan biaya pemesanan dan
penyimpanan, dan mendapatkan potongan harga. Secara umum, jumlah rata-rata
persediaan di “tangan” yang dihasilkan dari ukuran lot membentuk stok aktif
suatu organisasi.
2. Safety
stock (Buffer atau Fluctuation Stock)
Adalah persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi kemungkinan supply dan demand
yang tidak pasti. Dalam
siklus pemenuhan kembali, stok ini berfungsi sebagai tameng terhadap kekurangan stok.
3. Anticipation Stock (Seasonal atau Stabilization
Stock)
Adalah
persediaan yang digunakan untuk menghadapi
permintaan musiman yang memuncak, keperluan sampingan (promosi, pemogokan buruh, penutupan karena libur).
Stok ini disediakan atau diproduksi sebelum diperlukan dan berkurang selama permintaan puncak, dengan harapan agar tingkat
produksi rata-rata tetap
tercapai dan jumlah tenaga kerja
tetap stabil.
4. Pipeline
stock ( work in process )
Adalah persediaan
yang ada dalam perjalanan dan membutuhkan waktu dari
penerimaan barang pada saat masuk, pengiriman bahan dalam proses produksi, pengiriman barang sampai ke outputnya. Secara external pipeline stock
dapat digambarkan persediaan
dalam perjalanan di truk, kapal atau alat angkut
lainnya. Sedangkan secara internal,
merupakan proses menuggu diproses dan dipindahkan
5. Decoupling stock
Merupakan
persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan tanpa tergantung pada supplier.
6. Physics stock
Merupakan persediaan barang yang diadakan dalam bentuk pajangan untuk mendorong
pembelian dan
stock ini bersifat sebagai
seorang sales yang berdiam
diri.
d. Persediaan
Berdasarkan Proses Produksi
Persediaan dapat dikelompokkan menurut bentuknya, dimana hal ini berkaitan
dengan jenis dan posisi barang tersebut dalam urutan pengerjaan produk, yaitu :
1. Persediaan bahan baku (Raw
Materials)
Yaitu persediaan
dari barang-barang berwujud yang digunakan
dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber
alam ataupun dibeli dari pemasok atau perusahaan yang dihasilkan bahan baku bagi
perusahaan pabrik yang menggunakannya.
2. Persediaan komponen (Component Part)
Yaitu persediaan yang terdiri dari komponen-komponen yang diterima dari
perusahaan lain, yang dapat secara langsung dirakit dengan komponen lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.
3. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan
barang dalam proses (Work in process)
Yaitu persediaan barang-barang yang keluar
dari tiap-tiap bagian dalam suatu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi
suatu bentuk, tetapi masih perlu
diproses kembali untuk kemudian dijual sebagai barang jadi.
4. Persediaan barang jadi (Finished goods)
Yaitu persediaan
yang telah selesai diproses atau diolah dalam
pabrik dan siap dijual kepada pelanggaan atau perusahaan lain.
e. Rumus Persediaan
Ket
: HPP (Harga Pokok Penjualan)
1.
HPP = persediaan awal
barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir.
2.
HPP = barang yang
tersedia untuk dijual – persediaan akhir.
3.
Pembelian bersih =
pembelian + biaya angkutan – retur pembelian – potongan pembelian.
4.
Persediaan barang
dagangan = HPP – barang yang tersedia untuk dijual.
5.
Barang yang tersedia
untuk dijual = Persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut – retur
pembelian.
6.
Penjualan bersih =
penjualan – potongan penjualan – retur penjualan.
2.1.5 Barang / Produk
Barang merupakan salah satu barang yang diciptakan
oleh manusia dan di pergunakan oleh manusia untuk membantu meringankan pakerjaan
manusia, dan untuk menggunakan barang tersebut manusia harus menggunakan sumber
energi untuk mengaaktifkan barang tersebut agar dapat di pergunakan oleh
manusia itu sendiri sesuai dengan kegunaanya.
2.1.6 Pengertian
Barang / Produk
Sumarni dan Soeprihanto (2010:274),
Barang adalah
setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan”.
Produk tidak hanya selalu berupa
barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan
jasa).
2.1.7 Visual Basic
Enterprise 6.0
Sariadin Siallagan (2010:2), Visual Basic Enterprise 6.0 merupakan bahasa
pemerograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari dalam mebuat program
dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan
pemakai komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar.
2.1.8 Pengetian Data Flow Diagram
Data Flow
Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat
dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data itu tersimpan.
2.1.9 Pengetian Data Flow Diagram
Agus Saputra (2012: 31),
menyatakan bahwa Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan alir data dalam suatu entitas ke sistem atau sistem ke entitas.
Yakub (2012 : 155), DFD
adalah alat untuk membuat diagram yang serbaguna dan terdiri dari notasi
penyimpanan data (data store), proses
(process), aliran data (flow data), dan sumber masukan (entity).
Adapun simbol – simbol yang digunakan untuk menggambarkan
Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD)
No.
|
Simbol
Data Flow Diagram
|
Keterangan
|
|||
1.
|
Proses,
kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu
arus data berupa masukkan untuk sistem.
|
||||
2.
|
External
Entity, menyatakan kesatuan dilingkungan
luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang
berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
|
||||
3.
|
Simpanan
Data, simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau data base di
sistem komputer, suatu arsip atau
catatan manual dan suatu agenda atau buku.
|
||||
4.
|
Arus
Data, menyatakan arus data yang mengalir diantara data proses, simpan
data dan kesatuan luar.arus data ini
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
|
Ada beberapa
tahapan dalam pembuatan DFD, yaitu:
1.
Diagram
Konteks (Top Level) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
sistem secara global.
2.
Diagram
Level Nol (Overview Diagram) merupakan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan tahapan-tahapan proses yang ada dalam diagram konteks.
3.
Level
Satu (Diagram Detail) merupakan diagram yang digunakan untuk arus data
yang lebih mendetail dalam proses diagram level nol.
2.1.10 Data
Data berasal
dari kata “Datum” yang berarti fakta
yang mengandung arti dikembangkan dengan
kenyataan yang dapat digambarkan dengan simbol (angka, huruf, grafik dan
sebagainya). Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian data atau apa yang
dimaksud dengan data, berikut pengertiannya yang disamapaikan oleh beberapa
para ahli pengertian tentang data antara lain adalah sebagai berikut :
Turban (2010, p41),
data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang
direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk
menyampaikan arti tertentu
2.1.11 Basis Data (Database)
Basis data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya,
tersimpan di perangkat komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Basis data adalah salah satu komponen yang penting dalam
sistem informasi karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para
pemakai. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem
basis data (database system). Sistem basis data (database system)
adalah suatu sistem informasi yang menginteraksi kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu sama lain dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang
bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Frieyadie
(2010: 32), menyatakan
bahwa pengertian basis data (database)
adalah kumpulan tabel yang saling berinteraksi sehingga dapat diproses dan
digunakan dengan cepat dan mudah.
Connolly dan Begg
(2010, p65), basis data (database) adalah kumpulan berbagai data logika terkait dan
deskripsi, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
O’Brien (2010, p173), basis
data (database) adalah kumpulan elemen data yang terintegrasi
yang berhubungan secara logikal.
Berdasarkan nilai data, tingkatan
data hingga tersusun sebuah sistem basis data, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.3 Hirarki Database
1.
Bit
adalah bagian terkecil dari keseluruhan yaitu berupa karakter ASCII nol dan
yang merupakan komponen pembentuk bit.
2.
Byte
adalah kumpulan dari beberapa bit yang membentuk suatu karakter.
3.
Field
adalah suatu atribut record yang menunjukkan suatu item data.
4.
Record
adalah kumpulan dari field yang menggambarkan satu unit data individu tertentu.
5.
File
adalah sekumpulan dari beberapa record, menggambarkan satu kesatuan data yang
sejenis.
6.
Basis
data adalah kumpulan dari beberapa file data yang saling berhubungan dengan
lainnya yang tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan oleh
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
2.1.12 Database
Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menangani
pengelolaan sebuah database, yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali yang dilengkapi dengan
mekanisme pengamanan data, pemakaian secara bersama, tingkat keakuratan atau konsistensi
data, dan sebagainya.
2.1.13 Bahasa Database
Untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan database yang
berada dalam sebuah disk diperlukan suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh
perusahaan pembuat Database Management System (DBMS).
Bahasa tersebut dapat disebut sebagai sebuah bahasa database
yang berupa statement yang digunakan user untuk berinteraksi atau
berkomuniksi dengan database tersebut. Bahasa database dapat dibagi kedalam bentuk dengan masing
– masing kegunaanya yaitu :
1.
Data
Definition Language (DDL)
Merupakan kelompok
perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan table, yang
menggambarkan desain database secara keseluruhan didefinisikan. DDL dapat
digunakan untuk membuat table, indeks, mengubah table, menentukan struktur
penyimpanan table, dan sebagainya. Hasil dari kompilasi DDL adalah kumpulan
table yang disimpan dalam sebuah kamus data (data dictionary). Kamus
data merupakan sebuah metadata (superdata) yaitu data yang
mendeskripsikan data sesungguhnya.
2.
Data
Manifulation Language (DML)
Merupakan bentuk
bahasa database yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data
pada suatu database. Manipulasi data dapat berupa penambahan, penghapusan, dan
pengubahan data pada suatu database.
3.
Data
Control Language (DCL)
Termasuk didalam DCL adalah perintah untuk melakukan pendefinisian pemakai
yang boleh mengkases database dan apa saja privilage-nya. Fasilitas ini
tersedia pada sistem manajemen database yang memiliki fasilitas keamanan dengan
membatasi pemakai dan kewenangannya. Dalam hal ini, ISO menyatakan DCL
merupakan DDL.
2.1.14 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
suatu model jaringan (network) yang menggunakan susunan data yang disimpan
dalam sistem secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk
menunjukkan struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada
pada objek tersebut. ERD berguna bagi profesional sistem, karena ERD
memperlihatkan hubungan antara data store pada DFD. Komponen dari Entity
Relationship Diagram (ERD) antara lain :
1.
Entitas (entity)
Entity adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia
nyata dengan keberadaan yang bebas, baik secara fisik
maupun secara abstrak (konsep) mempunyai karakteristik tertentu,
dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Simbol
yang digunakan adalah empat persegi panjang serta pemberian nama biasanya
dengan menggunakan kata benda.
Yakub
(2012 : 60) menyatakan bahwa ERD merupakan suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak.
Adapun bentuk eintitas
atau objek data sistem informasi persediaan barang ini adalah :
Gambar
2.4
Entity Relationship Diagram (ERD)
2.
Relasi (Relationship)
Relasi adalah hubungan
antara beberapa entitas, sebagai contoh manejer memimpin karyawanya. Kumpulan
semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set),
sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship
set).
Relasi antara dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a.
Satu ke
satu (One to one)
Relasi satu ke satu (one
to one) adalah hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu
berbanding satu.
Contohnya: 1 (satu) menejer memimpin 1(satu)
perusahaan.
|
|
Gambar 2.5 One to One relationship
b.
Satu ke
banyak (One to many)
Relasi satu ke banyak
(one to many) adalah hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding
banyak atau dapat dibalik banyak berbanding satu.
Contohnya: 1 (satu) perusahaan
memiliki lebih dari 1 (satu) karyawan.
|
||||
|
||||
1 M
Gambar 2.6 One to Many relationship
c.
Banyak ke
banyak (Many to many)
Relasi banyak ke banyak (many
to many) adalah Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah
banyak berbanding banyak.
Contohnya: lebih dari
1 (satu) pemasok memasukkan lebih dari 1 (satu) barang.
M M
Gambar 2.7 Many to Many relationship
3.
Atribut
Atribut
adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasan detail
tentang entitas tersebut. Nilai
atribut (attribute value) adalah suatu data aktual atau informasi yang disimpan
pada suatu atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis
atribut, yaitu identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu entitas
secara unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang digunakan untuk
menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik. Bukan hanya entitas yang memiliki atribut
tapi relationship juga dapat memilikinya. Simbol atribut biasanya disimbolkan dengan bentuk bulat elips.
4.
Nama
Hubungan
Nama hubungan biasanya
disimbolkan dengan bentuk belah ketupat
dan keterangan didalamnya biasanya menggunakan kata kerja.
2.1.15 Flowchart
Bagan alir (flowchart) merupakan
bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara
logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
Menurut Agus Saputra (2012: 31), menyatakan bahwa flowchart atau diagram alir adalah suatu
diagram yang menggambarkan alir data dalam suatu entitas ke sistem atau sistem
ke entitas.
Berikut adalah gambar dan fungsi dari simbol-simbol yang digunakan pada
flowchart :
Tabel 2.2 Simbol – Simbol Flowchart
No.
|
Simbol
|
Keterangan
|
1
|
Terminal adalah simbol yang dipergunakan dalam
menunjukkan awal dan akhir dari suatu kegiatan.
|
|
2
|
Input-Output adalah
simbol yang menunjukan arti pengolahan atau proses.
|
|
3
|
Proses adalah
simbol yang menunjukkan operasi pembaca input atau pencetak input.
|
|
4
|
Decision adalah
Suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau
pilihan.
|
|
5
|
Predifined Process adalah untuk menunjukkan suatu operasi yang rincianya
ditunjukkan di tempat lain.
|
|
6
|
On Page Connector
adalah suatu penghubung akan masuk atau keluar melalui simbol ini dalam
lembar lain.
|
|
7
|
Line Connector (Garis Alir) adalah simbol yang digunakan untuk menghubungkan arah tujuan
simbol yang satu dengan yang lainnya.
|
|
8
|
Dokumen (Document) adalah simbol yang digunakan untuk
menghubungkan media input atau output baik untuk proses manual, mekanik, atau
komputer.
|
|
9
|
Preparation adalah
simbol yang digunakan untuk pemberian harga awal dan deklarasi variabel yang
lain.
|
|
10
|
Magnetic Disk/Basis Data (Database) adalah simbol yang digunakan untuk media pengolahan data
serta penyimpanan dalam storage.
|
|
11
|
Off Page Connector adalah simbol yang digunakan untuk penyambungan proses dari
halaman yang satu ke halaman berikutnya.
|
|
12
|
Display adalah
simbol yang digunakan untuk output yang ditunjukan ke suatu device seperti
printer.
|
2.2
Konseptual
Konseptual merupakan kumpulan proses yang disediakan untuk
memproses data guna mendapatkan suatu informasi yang baik. Konsep ini mendukung
sistem informasi dari sistem yang akan
dirancang sehingga pekerjaan terarah.
1.
Barang diambil /
dikirim oleh supplier yang kemudian dicatat tanggal masuk dan data-data barang
lainnya. Setelah itu data disimpan dalam database dan kemudian dibuat laporan
yang diberikan kepada pimpinan.
2.
Barang yang sudah
tersimpan dalam database digunakan sebagai stok barang yang kemudian dibuatkan
laporan stok barang untuk diserahkan ke pimpinan.
3.
Barang-barang yang
keluar diambil dari stok barang dicatat tanggal keluar, dan data lainnya yang
kemudian disimpan dalam database barang keluar dan dibuatkan laporan barang
keluar kepada pimpinan.
4.
Barang-barang yang
rusak atau cacat dicatat tanggal retur, nomor retur, kode supplier dan
data-data lainnya dalam database retur untuk dikembalikan kepada supplier, kemudian
dibuatkan laporan retur barang ututuk diserahkan ke pimpina